Beberapa waktu terakhir ini saya sering melihat di FYP media sosial bahwa pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini sangatlah tinggi. Bisa jadi dalam suatu keluarga, suami istri harus saling bahu membahu demi bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.
Namun tidak semua orang merupakan pegawai kantoran yang tiap bulannya mendapatkan gaji bulanan. Ada juga individu yang berprofesi sebagai freelancer dimana memiliki penghasilan yang tidak tetap.
Seperti yang kita ketahui bahwa mencari pekerjaan saat ini bisa dibilang agak sulit. Selain banyaknya perusahaan yang menerapkan batasan usia, persaingan dengan tenaga kerja usia muda juga tinggi. Oleh karena itu, ada sebagian orang yang memutuskan untuk bekerja menjadi freelancer dengan harapan punya waktu fleksibel sehingga bisa mengambil beberapa pekerjaan sekaligus.
Sebagai seorang freelancer, pengelolaan keuangan yang bijak sangat penting karena penghasilan yang sering kali tidak tetap dan bergantung pada proyek atau klien.
Berikut beberapa tips untuk membantu freelancer dalam mengelola keuangan dengan bijak:
1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Pekerjaan
Menjadi seorang freelancer juga tetap mendapat penghasilan meskipun tidak tetap. Oleh sebab itu saya sarankan untuk memiliki 2 rekening bank terpisah untuk memantau pengeluaran kalian.
Memisahkan rekening untuk kebutuhan pribadi dan pekerjaan adalah langkah awal yang penting. Dengan memiliki rekening terpisah, kalian bisa lebih mudah melacak pemasukan dan pengeluaran yang terkait pekerjaan, serta mencegah campur aduk antara keuangan pribadi dan pekerjaan.
Misalnya saja ketika mendapat transfer dari klien, maka kalian bisa mengoper 50% pendapatan ke rekening pribadi untuk membayar tagihan bulanan. Kenapa hanya 50% saja, karena untuk meminimalkan sifat konsumtif yang ada pada diri manusia.
2. Susun Anggaran Bulanan
Membuat anggaran bulanan membantu memantau pengeluaran dan memastikan agar tidak melebihi batas yang telah ditetapkan. Prioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu, lalu alokasikan untuk tabungan, dana darurat, investasi, dan hiburan.
Anggaran bulanan ini termasuk membayar tagihan listrik, air, telepon, kuota internet dan lainnya. Sementara kalian juga perlu untuk berbelanja beras, sayur dan lauk pauk untuk makan sehari-hari. Jangan lupa sediakan anggaran untuk transportasi dan biaya pendidikan anak.
Catat semua pemasukan dan pengeluaran agar bisa memantau arus kas dengan baik. Dengan pemantauan yang rutin, kamu bisa mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan membuat perbaikan.
3. Alokasikan Dana Darurat
Freelancer sering menghadapi ketidakpastian dalam penghasilan. Usahakan untuk memiliki dana darurat yang idealnya cukup untuk menutup kebutuhan hidup selama 3-6 bulan. Dana ini akan sangat membantu saat penghasilan tidak stabil atau ketika ada kebutuhan mendadak.
Dalam bulan-bulan ketika penghasilan lebih besar, jangan langsung membelanjakannya semua. Sisihkan sebagian untuk bulan-bulan ketika penghasilan lebih rendah. Ini akan membantu menjaga kestabilan keuangan di saat penghasilan sedang turun.
Bijaklah dalam membelanjakan penghasilan. Hindari utang konsumtif yang tidak perlu dan fokus pada pengeluaran yang mendukung pekerjaan atau tujuan finansial jangka panjang.
4. Investasikan Sebagian Penghasilan
Cobalah untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk investasi, meskipun kecil. Investasi bisa membantu menghasilkan pendapatan pasif dan memberikan manfaat jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun atau tujuan keuangan lainnya.
Saat ini teknologi sudah makin canggih sehingga kalian cukup berinvestasi dari smartphone yang dimiliki. Ada banyak aplikasi investasi yang bisa diikuti dan nominalnya juga masih terbilang ringan. Misalnya modal Rp. 100ribuan sudah bisa investasi reksa dana.
5. Evaluasi Tarif Jasa Sebagai Freelance
Jangan ragu untuk menaikkan tarif secara berkala, terutama jika kalian sudah memiliki pengalaman dan memiliki klien tetap. Hal ini termasuk salah satu cara untuk memastikan bahwa pendapatan bisa mengikuti biaya hidup yang terus meningkat.
Kemukakan alasan kenapa tarif kalian sebagai freelancer naik kepada klien. Hal ini agar klien memahami alasan kalian menaikkan tarif sebagai seorang freelancer.
6. Daftarkan Asuransi Untuk Mendapat Perlindungan
Freelancer seringkali tidak mendapatkan perlindungan kesehatan dari perusahaan, sehingga penting untuk memiliki asuransi kesehatan pribadi. Ini akan membantu melindungi diri dari risiko pengeluaran besar akibat sakit atau kecelakaan.
Mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan merupakan solusi karena kalian bisa tercover penuh apabila menderita sakit. Selain itu juga, freelancer bisa menjad peserta BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri dan bisa mendapat perlindungan apabila mengalami kecelakaan dan kematian.
Pengelolaan keuangan yang bijak sangat penting bagi freelancer agar tetap stabil secara finansial, terhindar dari stres akibat penghasilan tidak tetap, dan dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Jika kalian mau tahu apa saja pengeluaran yang dirasa membuat boros, maka cobalah mulai sekarang untuk membuat list daftar pengeluaran setiap harinya. Ingat, catat semua pengeluaran setiap hari tanpa terkecuali sehingga kalian akan tahu nantinya pengeluaran mana yang bisa dipangkas hanya karena keinginan dan bukan kebutuhan.
Tujuan keuangan yang dikelola dengan baik tentu saja agar kita memiliki kelebihan dana yang bisa ditabung untuk berjaga-jaga. Bisa dibilang dana darurat itu penting, apalagi saya berkaca pada peristiwa pandemi tahun 2020 lalu, dimana ketika kita punya dana darurat maka tidak akan bingung manakala terjadi pemutusan hubungan kerja yang diakibatkan oleh wabah maupun bencana.
Demikian sedikit tips dari saya, semoga bisa menginspirasi kalian semua.
Posting Komentar untuk "Cara Bijak Mengelola Keuangan Untuk Freelancer"