Apa yang terpikir dalam benak kalian ketika mendengar kata SEMELEH? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semeleh memilih arti penuh penyerahan. Semeleh sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti pasrah.
Buku Semeleh bisa dibilang buku terakhir yang sedang saya baca dan cukup memakan waktu yang lama juga untuk menghabiskan sampai selesai. Bahkan sampai saat ini pun, buku Semeleh masih belum saya rampungkan.
Buku dengan judul Semeleh merupakan project antologi yang digagas oleh Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) bersama para anggotanya yang memang ingin berpartisipasi dalam penulisan buku ini. Tentunya gaya bahasa setiap anggota berbeda antara satu penulis dengan penulis lainnya.
Buku Semeleh ini disusun dengan mengumpulkan 60 penulis dari latar belakang yang berbeda, seperti blogger dan juga penulis buku. Banyak nilai moral yang saya dapatkan dari setiap tulisan para penulis yang tergabung di project buku ini.
Judul Buku : Semeleh, The Journey Of Self Love, Gratitude anda AcceptanceTahun Terbit : 2021ISBN : 978 - 623- 5760 - 02 - 5Halaman : 338Penerbit : Wonderland Publisher
Dalam buku ini beberapa penulis menceritakan proses mereka dalam mencintai diri sendiri yang pastinya melalui proses cukup panjang juga. Tentu saja mencintai diri sendiri itu dimulai dari rasa syukur manusia yang bersangkutan agar tidak pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Semeleh banyak sekali membahas bagaian seseorang harus terus menerus bersyukur dan memang ini step atau langkah yang tidak mudah untukk dilakukan. Terkadang kita mencari pembenaran atas apa yang telah dilakukan dalam hidup ini dimana cenderung jauh dari rasa syukur. Kita merasa menjadi manusia yang paling menderita di dunia ini, tapi pernahkah kita menghitung di balik penderitaan, berapa banyak nikmat yang telah diterima?
Semeleh, halaman 165"Setiap individu masih punya "PR" terkait dirinya yang harus diselesaikan. Masa lalu yang kelam, rasa diabaikan, perceraian, masa kecil yang menimbulkan trauma, serta masih banyak lagi."
Saya setuju dengan kalimat di atas, dimana ketika kita ingin mencintai diri sendiri maka harus berdamai terlebih dahulu dengan masa lalu. Maafkan segala peristiwa yang mungkin telah menyakiti dirimu dan belajar mulai saat ini juga untuk bersyukur atas hal sekecil apapun.
Di dalam buku Semeleh ini juga para penulis membuat jurnal syukur versi mereka masing-masing. Seru juga sih, dimana cara orang bersyukur pasti berbeda-beda dan tidak bisa dibandingkan. Mungkin bagi si A, bisa membaca Al Qur'an sehari 1 juz merupakan sesuatu yang disyukuri karena ada target dirinya ingin lebih meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun pada si B, rasa syukurnya terucap manakala dia bisa konsisten dalam melakukan usahanya berjualan online. Sederhana memang jurnal syukur yang ingin dicapai, namun rasakan apabila jurnal syukur itu dilakukan selama satu tahun misalnya.
Ketika saya membaca tulisan setiap kontributor, rasanya masalah yang saya hadapi ini belum ada apa-apanya dibanding peristiwa yang telah mereka lalui di masa lalu. Banyak hikmah yang bisa kalian dapatkan setelah membaca buku Semeleh ini. Bukan bermaksud ingin mempromosikan, namun jika sedang mengalami demotivasi mungkin sebaiknya kalian membaca buku Semeleh untuk mengembalikan motivasi dalam hidup ini.
Penutup
Bagi saya, buku Semeleh ini cukup bagus sebagai buku yang dibaca di penghujung tahun. Bagi saya pribadi dengan membaca buku motivasi akan semakin membangkitkan rasa syukur kepada Tuhan, bahwa mungkin di luar sana banyak orang yang masih berupaya untuk mencintai diri sendiri. Saya pribadi pun tetap belajar bagaimana terus untuk berupaya mencintai diri sendiri dan berusaha tak mebandingkan pencapaian hidup dengan orang lain.
Posting Komentar untuk "Buku Semeleh dan Pesan Moral Dalam Setiap Tulisan"